Tuesday, November 19, 2013

Insting




Seringkali perasaan yang sama muncul, kuat, terhadap figur yang nyata berarti untuknya, apakah hanya dugaan atau memang benar adanya. Sebenarnya  cape karena jiwa tersedot terhadap dugaan itu. Insting kah, atau hanya dugaan. Karena indahnya sikap yang tak biasa, senyum manis yang tersembul, mata teduh menyimpan kebahagian yang dirahasiakan, sikap yang tenang karena memiliki peneduh hati di sana, kesabaran terpancar, gambaran akan kesabaran menunggu bertemu lagi dengannya karena terhalang jarak dan waktu. Tak hanya sikap yang nyata terasa, bahkan hatipun tak tahan ia buka, butanya cinta telah menguasai hati dan pikirnya, hingga tak sadar telah membuka rahasia hati.

Insting hanya mengarah padanya, padahal bersuapun belum, hanya nama yang disebut. Rasa tak bisa dibohongi, logika tak bisa dibantah. Ketika bertemu, begitulah nyatanya insting ini berkata. Bahasa tubuh, delik mata, tawa manja, kehati-hatian menjaga hatinya,  ungkapan kalimat yang menguatkan  rasa. Semakin jelas dan mudah menyatukan potongan-potongan kejadian. Nyata jawaban atas insting yang kuat mengarah. Butuh kekuatan untuk menyaksikan ‘indahnya’ cinta yang tertahan keadaan, asa ingin berpaut tapi ada penghalang. Butuh keikhlasan sangat untuk memaklumi tumbuhnya taburan rasa di depan mata.
Nampak bahagia ketika berdekatan, lembutnya kata yang disampaikan, mata yang berbinar kala dengan menorehkan luka, selalu terselip cerita tentangnya, pujian terangkai kala jauh darinya, khawatir berlebih ketika kesedihan sedang melandanya. Kala tak tahan menyaksikan, doapun bertabuhan memohon kebaikan dariNya. Jawaban hadir, dan  amarah yang sangat kala ia dipisahkan. Tak sadar bergumam, gelisah selalu menyebut namanya ketika terpisahkan waktu dan ruang. Sementara ada yang terluka menyaksikan dalam diam,  beradu di sampingnya..

0 comments:

Post a Comment