This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, November 19, 2013

Insting




Seringkali perasaan yang sama muncul, kuat, terhadap figur yang nyata berarti untuknya, apakah hanya dugaan atau memang benar adanya. Sebenarnya  cape karena jiwa tersedot terhadap dugaan itu. Insting kah, atau hanya dugaan. Karena indahnya sikap yang tak biasa, senyum manis yang tersembul, mata teduh menyimpan kebahagian yang dirahasiakan, sikap yang tenang karena memiliki peneduh hati di sana, kesabaran terpancar, gambaran akan kesabaran menunggu bertemu lagi dengannya karena terhalang jarak dan waktu. Tak hanya sikap yang nyata terasa, bahkan hatipun tak tahan ia buka, butanya cinta telah menguasai hati dan pikirnya, hingga tak sadar telah membuka rahasia hati.

Ayu




Kening Ayu menggernyit menyimak setiap kalimat yang ia dengar, semua hal indah yang disampaikan itu tidak pernah dirasakan dan dialami oleh Ayu dan anak-anaknya. Serentetan kata sudah berada di ujung lidah Ayu ingin merespon cerita yang didengarkannya itu, ingin Ayu menyampaikannya, tapi selalu berakhir di terpaku, diam dan hampa, karena Ayu sadar setiap kali Ayu ‘berkata’ maka akan berakhir di tangis dan disalahkan.

Thursday, November 7, 2013

Little Guy




Kilas wajahnya lembut ketika hatinya sedang tersentuh, berubah menjadi keras ketika ia menahan amarah karena hatinya tersakiti dan menunduk penuh kesal karena ketidakberdayaannya, atas segala kesalahan yang selalu ditimpahkan kepadanya.